Alhamdulillah wa syukurillah, segala puji bagi Allah Swt. dan syafa'at beliau Rasulullah saw. serta barokah nadhroh beliau Ghoutsu Hadzaz Zaman RA.
Pada tanggal 20 Agustus 2022 M bertepatan dengan tanggal 22 Muharram 1444 H dilaksanakan Mujahadah Kubro virtual gelombang ketiga yang disponsori oleh remaja Wahidiyah. Mujahadah Kubro diawali dengan jamaah salat Magrib yang diimami langsung oleh beliau Hadrotul Mukarrom Kanjeng Kyai Abdul Majid Ali Fikri RA. Lalu dilanjutkan dengan salat isya berjamaah.
Acara dimulai sekitar pukul 20.00 WIB dengan tasyafu'an dan istigasah serta surah Al-Fatihah sebagai pembukaan yang dipandu oleh Ma’rifatul Kamelia selaku protokol. Kemudian dilanjutkan dengan pembacaan ayat-ayat suci Al-Qur'an yang dikumandangkan oleh Muhammad Aziz. Disambung acara yang ketiga, muqaddimah Sholawat Wahidiyah yang diimami oleh Asri Wita Islami. Acara keempat pembacaan kalimat tayibah tahlil yang dilafalkan oleh beliau Agus Muhammad Washil Al-Majidi. Acara kelima, serpihan mutiara kata yang disampaikan oleh Nur Hidayah dan Nur Kholifatul Khoirun Nisa.
Sebelum memasuki acara selanjutnya, saudari protokol memimpin tasyafu'an dan istigasah untuk menyongsong kerawuhan beliau Hadrotul Mukarrom Kanjeng Kyai Abdul Majid Ali Fikri RA. Setelah itu acara dilanjutkan dengan kuliah Wahidiyah yang disampaikan oleh Bapak Badrul Hamam S.Sy.
Sebagai puncak acara, fatwa amanat dan doa restu Hadrotul Mukarrom Kanjeng Kyai Abdul Majid Ali Fikri RA. Beliau mendawuhkan bahwa kita sebagai remaja Wahidiyah harus meningkatkan intensitas dan kualitas mujahadah kita bersamaan dengan riyadhoh dan tirakat. Beliau menggambarkan kita bermujahadah dan riyadhoh seperti orang yang berolahraga. Jasmani dan rohaninya kuat maka dapat berjalan bahkan berlari dalam jarak jauh. Berbeda dengan orang yang jarang berlatih dan berolahraga, belum sampai tujuan mereka sudah terengah-engah dan berhenti. Beliau juga menyampaikan bahwa kaum remaja diberikan nikmat berupa keluasan waktu dan kesehatan serta nikmat lain dari Allah. Kita sebagai kendaraan perjuangan Wahidiyah harus mampu membawa umat untuk selalu ingat kepada Allah.
Dalam salah satu pembahasan kitab Al-Hikam oleh Syekh Ibnu Atha'illah, beliau bermunajat yang isinya ketika beliau merasa kekurangan padahal Allah selalu mencukupi beliau dengan wujud Allah. Setidaknya Allah telah memberikan kita nikmat berupa hidup dan kesehatan, sehingga kita bisa melihat dan sadar ma’rifat kepada Allah. Al mujahadah miftahul hidayah, artinya mujahadah adalah kunci memperoleh hidayah (petunjuk), yang bermakna bahwa hal yang bisa melunakkan dan menerangkan hati yang gelap gulita adalah bermujahadah.
Acara mujahadah kubro gelombang ketiga ini kemudian ditutup dengan nida’ empat penjuru. Rangkaian kegiatan yang diperuntukkan untuk para remaja ini berjalan dengan khusyuk dengan suasana emosional yang menyentuh hati.
No comments:
Post a Comment