MAD!NG
K!TA
Alhamdulillah wa syukurillah, segala puji bagi Allah SWT dan
syafa’at beliau Rosulullah SAW serta barokah nadhroh beliau Ghoutsu hadaz zaman
RA.
Smawa
On Wall edisi kali ini menampilkan beberapa rubrik yang dapat disajikan
diantaranya daily news yang membahas tentang Mujahadah Kubro Ceremonial Virtual Gelombang Ketiga
yang di sponsori oleh Departemen Perjuangan Remaja Wahidiyah.
Pada (19/02) dilaksanakan Mujahadah Kubro
Ceremonial Virtual memperingati Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW dan Haul Mbah
K.H Abdul Madjid Ma'roef Qs wa Ra yang dilaksanakan di Pondok Pesantren
Kedunglo Al - Munadhoroh.
Acara
ini di mulai sekitar pukul 20.00 WIB, yang di awali dengan Tasyafu'an dan Istighotsah
di pandu oleh saudari Putri Ayu Adilah Ali, selaku protokol pada acara
tersebut.
Kemudian di lanjutkan dengan Pembacaan
Ayat-Ayat Suci Al-Qur'an yang di kumandangkan oleh Dewi Lailatul Khamidah.
Sebagaimana lazim nya acara yang ketiga, Muqodimah Sholawat Wahidiyah di imami
oleh Lutfiyah Madjid.
Acara keempat adalah Pembacaan Kalimat Toyyibah
Tahlil yang di imami oleh Ning Sa'idah Hurriyah Muzlafah. Kemudian di lanjutkan
dengan Serpihan Mutiara Kata yang di bacakan oleh saudari Novitasari dan saudari
Fina Aulia Sasmitaning W.
Sebelum memasuki acara selanjutnya, saudari
protokol memimpin Tasyafu'an dan Istighotsah untuk menyongsong kerawuhan Beliau
Hadrotul Mukarrom Kanjeng Kyai Abdul Majid Ali Fikri RA. Setelah itu, acara
dilanjutkan
dengan
Kuliah Wahidiyah yang di sampaikan oleh Ning Failatul Khoirot.
Sebagai puncak acara, Fatwa Amanat
dan Do'a Restu Hadrotul Mukarrom Kanjeng Kyai Abdul Majid Ali Fikri. Beliau
mendawuhkan perihal Nafsu di gambarkan menjadi 4 diantaranya yaitu (1) Nafsu
Bahiniyah memiliki ciri memiliki keinginan² seperti binatang karena yang
di pikir hanya kenikmatan saja. (2) Nafsu Sabuiyah memiliki kebutuhan
untuk hasrat pribadinya. Nafsu ini tak segan segan akan menerkam kawan
seperjuangannya sendiri. (3) Nafsu Syaitoniyah yang memiliki ciri-ciri seperti
syaiton karena menjalankan larangan-larangan Allah, mengajak menjauhkan dirinya
dari allah. (4) Nafsu Rububiyah memiliki hasrat seakan akan dia ingin menjadi
Tuhan itu.
Selain itu, beliau juga mendawuhkan apabila menjalankan solat 5 waktu
sulit untuk merasa ingat kepada Allah karena masih di kuasai oleh nafsu,
tanpa hidayah Allah SWT tidak mungkin lepas dari cengkraman Allah SWT. Jika
kita tidak berhati - hati, nafsu yang ada di hati kita masih mudah untuk kita
deteksi. Jika tidak ada seseorang yang memperjuangankan, kita sulit untuk bisa
wushul kepada Allah wa Rasullihi SAW.
Apakah
betul ketika mujahadah hati kita betul-betul bergetar? "Jika sudah
mengamalkan sholawat wahidiyah belasan tahun tetapi tidak ada rasa getaran di
dalam hati maka belum betul - betul merasakan manfaat dari solawat
wahidiyah." dawuh Kanjeng Kyai Abdul Majid Ali Fikri RA dalam fatwanya.
Sebagai penutup, beliau mendawuhkan, "Ketika seseorang ragu akan
ketetapan Allah SWT berarti nur belum
berkembang atau tumbuh di dalam hatinya. Seperti orang yang duduk di malam
gelap gulita, padahal di sampingnya masih ada temannya. Itu sama seperti jika kalian masih
ragu, bahkan kalian tidak mengenali beliau mbah Kyai." Selanjutnya acara ini di tutup dengan nida' 4
penjuru.
Demikian isi artikel tentang Mujahadah Kubro
Ceremonial Virtual gelombang ketiga yang di sponsori oleh Departemen Perjuangan
Remaja Wahidiyah yang di laksanakan secara Ceremonial Virtual. Semoga pandemi
ini segera berakhir dan semoga di beri kesehatan bagi para pengamal Wahidiyah
dimana pun berada. Apabila ada kesalahan dalam penulisan kata, kami mohon maaf
yang sebesar - besarnya.
( sjute/ wkp )
No comments:
Post a Comment