Wednesday, April 15, 2015

PISOWANAN

Rabu pagi, tanggal 8 april 2015 pisowanan “Mohon do’a restu” kelas IX dan kelas XII SMP SMA Wahidiyah telah berlangsung. Tepat pukul 04:30 semua siswi telah berbaris rapi di depan ndalem dengan memakai seragam nasional. Sambil menunggu acara dimulai, mereka terus menyongsong dengan membaca nida’ di dalam hati. Tak lama kemudian acara dimulai dengan membaca tasyafu’an dilanjutkan Fatwa singkat dan mujahadah yang langsung di imami oleh Hadrotul Mukarrom Kanjeng Romo KH. Abdul Latief Madjid RA. Usai mujahadah, acara langsung dilanjutkan dangan pasungkeman tepat pukul 05:30. Yang di awali oleh kelas IX kemudian kelas XII dan diakhiri oleh para dewan guru serta perangkat baik SMP maupun SMA. Suara isak tangis terus terdengar menemani pasungkeman.

Belajar harus diimbangi dengan mujahadah begitu juga sebaliknya, karena apa? Karena dari zaman Mbah Yahi untuk menuju ujian mencetak wali yang intelek dan intelektual yang wali ALLAH, beliau Setiap waktu dari lahir maupun batiniyahnya terus mujahadah ladunni dan mujahadah kecerdasan dengan dibarengi belajar kelompok. Dengan begitu lahir batin siap beperang menuju Ujian Nasional, ujar bapak Mu’alim, pramu pondok sekaligus kesiswaan SMP ini. 
Sebelum pisowanan dilaksanakan, siswa siswi telah menyongsong dengan mujahadah serempak fafirru 5000. Usaha belajar dan mujahadah terus ditingkatkan demi meraih nilai sempurna dan kelulusan lahir maupun batin kita semua sangat bahagia karena sudah mendapat do’a restu sang Guru Rohani. Namun kita juga sedih waktu kita untuk kita bersama-sama dan tinggal di Kedunglo takkan lama lagi tungkas Dani (bantur), siswa kelas XII .
Pesan dari Alvin, salah satu siwa dari Kepanjen, “untuk teman – teman, apabila mengerjakan soal jangan lupa lillah billah dan tawajjuh pada RASULULLAH serta GHOTSU hadazzaman RA”.



No comments:

Post a Comment