Sabtu,
04 April 2015 Syahriah kelas XII SMA Wahidiyah berlangsung sukses, walaupun
acara dimulai lebih siang dari yang dijadwalkan tidak mengurangi sedikitpun
semangat siswa-siswi SMA Wahidiyah dalam mengikuti acara tersebut ,utamanya
siswa-siswi kelas XII mereka sangat antusias untuk menghadiri acara ini.
Petugas acara diambil dari siswa kelas XII karena persembahan terakhir dari
kelas XII SMA Wahidiyah. Untuk syahriyah kali ini lebih special karena tampil
perdana diawali team banjariyah yang beranggota fokal : Nur Arizki, Zabarjada,
Imania Nurbaiti ,dan Sarpika dengan diiringi pemain rebana oleh : Dimas, Alfan,
Syahrul, Akbar, dan Dika Sandi.
Acara
dibuka oleh Kusumastuti sebagai pembawa acara, di ikiuti Qiro’ah yang di
bacakan oleh Ruliysofiana dan moqodimah yang di imami oleh Ahmad Tamama asli siswa
kelas XII SMA Wahidiyah asal Kepanjen. Berikut ini adalah siswa yang perlu di
acungi jempol sebagai petugas sambutan yang dapat mengajak hadirin menangis,
yaitu Sultan Rifaldi siswa asli Malang yang duduk di kelas XII IPA 1, didua acara
terakhir juga sempat membuat tangisan hadirin semakin menjadi-jadi, salah satunya
adalah Abifajar dan Annisa Herwinawati yang membacakan puisi dan mampu menggetarkan
hati, di tambah lagi di tengah-tengah puisi ada lantunan ayat-ayat suci
Al-Qur’an dari surat At-Takatsur, sempat membuat miris hati para hadirin, ayat tersebut
taklain di bacakanoleh Ahmad hanafi yang juga sebagai petugas kuliyah wahidiyah.Ulasan
kuliah wahidiyah yang di sampaikan siswa yang duduk di bangku kelas XII IPS 1
ini cukup membuat siswa-siswi yang hadir menangis tersedu-sedu. Siswa yang satu
ini cukup hebat dalam menyampaikan kuliah wahidiyahnya, bahkan salah satu siswa
mengatakan cara menyampaikan materi mirip Da’i Pusat, Bapak Subhan Khotib. ”WOW”
benar-benar prestasi yang membanggakan walaupun tidak secara akademik.
Dalam
sambutan atas nama Kepala Sekolah Ibu Nunung Nur Hayati, menyamapaikan beberapa
informasi tentang kegiatan-kegiatan kelas XII SMA Wahidiyah dalam satu bulan
ini, Beliau berpesan kepada siswa-siswi SMA Wahidiyah agar bermujahadah lebih giat
lagi ketika belajar keras telah di usahakan dan belum berhasil. Beliau juga yakin
jika di gali lebih dalam lagi, siswa-siswi SMA Wahidiyah ini dapat menjadi
Da’i-da’iyah Wahidiyah. Terakhir beliau meminta maaf atas kinerja para
perangkat yang tidak sesuai dengan yang di harapkan Kanjeng Romo r.a.
Acara
di Sabtu pagi ini di tutup dengan musyafa’ah siwa-siswi kelas XII bersama para
guru, juga tak luput isak tangisan mereka, dan sebagai adik kelas Kami do’akan semoga
Ujian Akhir Nasional yang selalu menjadi momok bagi siswa-siswi SMA Wahidiyah dapat
di lalui dengan tenang dan menghasilkan nilai yang di harapkan.
Amiiin…
No comments:
Post a Comment