Wednesday, April 15, 2015

Bakat yang Terpendam

Sabtu, 04 April 2015 Syahriah kelas XII SMA Wahidiyah berlangsung sukses, walaupun acara dimulai lebih siang dari yang dijadwalkan tidak mengurangi sedikitpun semangat siswa-siswi SMA Wahidiyah dalam mengikuti acara tersebut ,utamanya siswa-siswi kelas XII mereka sangat antusias untuk menghadiri acara ini. Petugas acara diambil dari siswa kelas XII karena persembahan terakhir dari kelas XII SMA Wahidiyah. Untuk syahriyah kali ini lebih special karena tampil perdana diawali team banjariyah yang beranggota fokal : Nur Arizki, Zabarjada, Imania Nurbaiti ,dan Sarpika dengan diiringi pemain rebana oleh : Dimas, Alfan, Syahrul, Akbar, dan Dika Sandi.

Acara dibuka oleh Kusumastuti sebagai pembawa acara, di ikiuti Qiro’ah yang di bacakan oleh Ruliysofiana dan moqodimah yang di imami oleh Ahmad Tamama asli siswa kelas XII SMA Wahidiyah asal Kepanjen. Berikut ini adalah siswa yang perlu di acungi jempol sebagai petugas sambutan yang dapat mengajak hadirin menangis, yaitu Sultan Rifaldi siswa asli Malang yang duduk di kelas XII IPA 1, didua acara terakhir juga sempat membuat tangisan hadirin semakin menjadi-jadi, salah satunya adalah Abifajar dan Annisa Herwinawati yang membacakan puisi dan mampu menggetarkan hati, di tambah lagi di tengah-tengah puisi ada lantunan ayat-ayat suci Al-Qur’an dari surat At-Takatsur, sempat membuat miris hati para hadirin, ayat tersebut taklain di bacakanoleh Ahmad hanafi yang juga sebagai petugas kuliyah wahidiyah.Ulasan kuliah wahidiyah yang di sampaikan siswa yang duduk di bangku kelas XII IPS 1 ini cukup membuat siswa-siswi yang hadir menangis tersedu-sedu. Siswa yang satu ini cukup hebat dalam menyampaikan kuliah wahidiyahnya, bahkan salah satu siswa mengatakan cara menyampaikan materi mirip Da’i Pusat, Bapak Subhan Khotib. ”WOW” benar-benar prestasi yang membanggakan walaupun tidak secara akademik.
Dalam sambutan atas nama Kepala Sekolah Ibu Nunung Nur Hayati, menyamapaikan beberapa informasi tentang kegiatan-kegiatan kelas XII SMA Wahidiyah dalam satu bulan ini, Beliau berpesan kepada siswa-siswi SMA Wahidiyah agar bermujahadah lebih giat lagi ketika belajar keras telah di usahakan dan belum berhasil. Beliau juga yakin jika di gali lebih dalam lagi, siswa-siswi SMA Wahidiyah ini dapat menjadi Da’i-da’iyah Wahidiyah. Terakhir beliau meminta maaf atas kinerja para perangkat yang tidak sesuai dengan yang di harapkan Kanjeng Romo r.a.
Acara di Sabtu pagi ini di tutup dengan musyafa’ah siwa-siswi kelas XII bersama para guru, juga tak luput isak tangisan mereka, dan sebagai adik kelas Kami do’akan semoga Ujian Akhir Nasional yang selalu menjadi momok bagi siswa-siswi SMA Wahidiyah dapat di lalui dengan tenang dan menghasilkan nilai yang di harapkan.
 Amiiin…








No comments:

Post a Comment