Monday, May 30, 2022

Pembukaan Pengajian Kitab Al-hikam Ahad Pagi

 


 

Alhamdulillah wasyukrulillah dengan taufiq hidayah Allah SWT dan syafaat Beliau Rasulullah SAW serta barokah karomah nadhroh Beliau Ghoutsu Hadzazzaman RA.

SMAWA on Wall edisi kali ini menampilkan beberapa rubric yang dapat disajikan diantaranya yang membahas tentang Pembukaan Pengajian Kitab Al-Hikam Ahad pagi.

Pada hari Minggu tanggal 29 Mei 2022 M atau bertepatan pada tanggal 28 Syawal 1443 H. Telah dilaksanakan acara pembukaan pengajian kitab Al Hikam ahad pagi yang bertempat di ponpes Kedunglo Almunadhdhoroh. Acara ini dihadiri oleh seluruh santri ponpes Kedunglo dan para pengamal Sholawat Wahidiyah dari daerah masing – masing. Seperti biasa, acara dimulai dengan jamaah shalat Dhuha dan mujahadah dengan bilangaan 717 terlebih dahulu tepat pada pukul 09.00 WIB. Kemudian seusai ninda’ empat pnjuru petugas memimpin tasyafu’an dan istighoutsah kepangkuan Beliau Rasulullah SAW wa Ghoutsu Hadzazzaman RA untuk menyambut kerawuhan Beliau Knjeng Kyai Abdul Madjid Ali Fikri RA. Dan setelah Beliau Knjeng Kyai rawuh, Beliau langsung memimpin mujahadah dengan bilangaan 717 baru kemudian petugas membacakan kitab Al Hikam dan Beliau menjelaskan makna dari isi kitab Al Hikam pada bab yang dibacakan oleh petugas tadi

 Pada pengajian kitab Al Hikam pagi tadi Beliau memfatwakan tentang Manisnya sebuah mahabbah, yakni senangnya hati karna diberi kesempatan untuk bisa bermusyahadah melihat indahnya sesuatu yang dicintai tadi. Maka Allah ini senantiasa memberi kesempatan untuk para kekasihnya supaya bisa merasakan manisnya mahabbah, Allah  memberi kesempatan kepada para kekasihnya dengan diberi kebahagiaan di dalam hatinya karena kekasihnya ini tadi bisa bermusyahadah atau melihat indahnya yang dikasihi dan dicintai yakni Allah sendiri. Maka dengan demikian para kekasih Allah ini tadi bersama - sama berbondong – bondong untuk sowan menghadap kehadirat Allah SWT untuk merasakan mahabbah, dan bermunajad kepada Allah. Ini terdiri dari rasa bahagia yang amat bahagia tadi, sehingga jika para kekasih Allah ini tadi sowan kehadirat Allah ia merasakan kebahagiaan yang tiada henti kerena ia bisa melihat bahkan merasakan keindahan yang dicintainya, dan  pada saat yang bersamaan ia juga merasa hina dan sangat membutuhkan Allah. Namun apabila ia hanya merasakan rasa senang atau bahagia yang sangat – sangat bahagia dan tidak merasakan bahwa ia hina dimata yang dicintainya (Allah SWT) serta ia sangat membutuhkan pertolongan – pertolongan Allah itu tandanya ia belum diberikan mahabbah oleh Allah. sebab tanda orang yang telah diberikan mahabbah oleh Allah ialah orang yang dapat merasakan keduanya saat bertemu dengan yang dikasihi dan dicintainya. Ini contohnya seperti jika kita para orang awwam atau manusia biasa saat bertemu dengan Auliya’illah atau kekasih Allah tiba – tiba hati kita berdebar begitu kencang dan merasakan getaran – getaran yang tanpa diketahui apa penyebabnya, hingga terkadang kita menangis dan bahkan pingsan saat bertemu dengan beliau para kekasih Allah. Inilah para auliya’ nya Allah ketika ia diberikan haibah atau kewibawaan yang jika orang awam melihatnya ini akan merasa kecil, dan takut seakan melihat macan, sehingga orang awam tadi akan mudah untuk mendapatkan bimbingan – bimbingan dari auliya’ tadi. dan orang yang telah diberikan keluhuran oleh Allah ini tadi sama sekali tidak memiliki kecondongan kepada selain Allah. Maka dari itu para pengamal Sholawat Wahidiyah diajak oleh Beliau untuk selalu semangat dalam memperjuangkan Sholawat Wahidiyah apapun keadaannya, karna Allah itu sesungguhnya selalu bersama kita, dekat dengan kita bahkan lebih dekat dari urat nadi kita. Kemudian setelah menjelaskan makna kitab Al Hikam tadi, Beliau mempersilahkan petugas dari pusat untuk menyampaikan beberapa informasi terkait perjuangan Wahidiyah.

Selanjutnya petugas dari pusat mempersilahkan sambutan dari perwakilan peserta pengajian Kitab Al HIkam Ahad Pagi yang disampaikan oleh Bpk H. Boni Nugroho. Sebelum acara ditutup Beliau menyampaikan bahwa seluruh acara – acara Wahidiyah ini sudah dimulai kembali dan Beliau juga menghimbau bahwa sementara ini acara – acara keWahidiyahan masih tetap dilaksanakan secara semonial virtual, walaupun pada saat ini pemerintah sudah memberi kelonggaran seperti membolehkan untuk tidak memakai masker saat ditempat – tempat umum atau tempat terbuka. Tetapi kita sebagai pengamal Sholawat Wahidiyaah ini memiliki tanggung jawab moral, kita harus menjalankan transisi kesehatan ini dengan yang sebaik – baiknya dan tidak lupa untuk senantiasa Lillah Billah Lirrasul Birrasul dan Lilghouts Bilghouts. Kemudian Beliau memimpin mujahadah dengan bilangan 717 dan acara ditutup dengan nida’ empat penjuru. Setelah acara selesai, semua peserta tidak langsung bubar melainkan mengantri pisowanan kepangkuan Beliau Kanjeng Kyai Ra. Karena pada pembukaan pengajian kitab Al Hikam Ahaad Pagi ini dibuka pisowanan untuk para pengamal daerah dan para santri ponpes Kedunglo Almunadhdhoroh.

Demikian isi artikel edisi kali ini semoga para ummat masyarakat jamii’al ‘alamin khususnya para pengamal Sholawat Wahidiyah dimanapun berada selalu mendapatkan syafaat, tarbiyah, dan barokah nadhroh serta jangkungan do’a restu dari Beliau Rasulullah SAW wa Ghoutsi Hadzazzaman RA. Amiin, Alfaatihah…

No comments:

Post a Comment