Wednesday, November 6, 2019

Kirab Budaya Wahidiyah


Alhamdulillah wa syukurillah, segala puji bagi Allah SWT dan syafa’at beliau Rosulullah SAW serta barokah nadhroh beliau Ghoutsu hadaz zaman RA.
Smawa On Wall edisi kali ini menampilkan beberapa  rubrik yang dapat disajikan diantaranya event news yang membahas tntang kirab budaya yang diselenggarakan oleh Yayasan Perjuangan Wahidiyah Dan Ponpes Kedunglo Al-Munadhdhoroh, pada saat Mujahadah Kubro 1440 H.
Demikian sedikit sambutan atas nama redaksi Smawa Journalist Team, kami tak lupa mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyusunan Smawa On Wall yang lebih baik di edisi selanjutnya.
Kedunglo (28/09), masih dalam suasana Mujahadah Kubro, tepatnya pada hari ke dua telah diadakan “Kirab Budaya Nusantara” yang mana sesuai dengan namanya, dalam kirab ini diusung budaya-budaya para pengamal Sholawat Wahidiyah yang berasal dari segal penjuru nsantara bahkan hingga mencapai negara tetangga. Kirab ini tidak hanya digunakan untuk hura-hura belaka. Namun, kirab ini bertujuan untuk menyatukan dan menunjukan keanekaragaman budaya-budaya yang berbeda, yang mana keaneka ragaman tersebut dapat menghantarkan kita akan kesadaran Lillah-Billah. Hal ini sesuai dengan fatwa dari beliau Hadrotul Mukarrom Kanjeng Romo KH. Abdul Latif Madjid RA. Sebelum pemberangkatan peserta. Beliau juga berpesan bahwasannya, sebagai seorang pengamal kita harus selalu ingat kepada Alloh setiap nafas kita baik dalam diam ataupun saat jalan. Dan dibalik itu semua kirab ini dimaksudkan sebagai salah satu media penyiaran dengan harapan semoga orang-orang sekitar yang melihat dapat dibukakan pintu hidayah dan sadar akan perjuangan FAFFIRU ILALLAH WAROSULIHI SAW. Kemudian tepat pada pukul 07.00 WIB. Beliau mulai memberangkatkan para peserta kirab diiringi dengan lantunan tasyafuan dan istighotsah.  
Kontingen pertama yaitu tim Paskibra SMA Wahidiyah Pusat. Disusul oleh kontingen dua yaitu tim Drumband  SDS Wahidiyah, diurutan ketiga ada personil PW Pusat, lalu ada perwakilan pengmal luar negeri. Jaran kencak dari Lumajang berada pada posisi ke-5, dan seterusnya. Kirab ini diikuti sangat antusias oleh semua para pengamal. Hal ini dapat dibuktikan dari banyaknya jumlah kontingen atau peserta yang mencapai lebih dari 80-an dengan kreativitas-kreativitasnya yang luar biasa.
Sebagai pengamal kita patut bangga dengan diselenggarakannya kirab ini. Karena ini juga menunjukkan kekuatan solidaritas kita dan kemajuan perjuangan Sholawat Wahidiyah. Selain itu ada tanggapan dari salah satu pengamal

No comments:

Post a Comment