Jakarta - Sekilas, dua kamera DSLR anyar yang
diluncurkan Canon -- EOS 5Ds dan 5DsR -- terlihat sama. Selain dibedakan
oleh 1 huruf di namanya, tak ada perbedaan secara fisik antara
keduanya.
Namun keduanya punya perbedaan yang punya pengaruh
signifikan terhadap hasil foto yang dihasilkan. Yaitu keberadaan
teknologi teknologi optical low-pass filter (LPF) cancellation pada EOS
5DSR semakin menyempurnakan ketajaman dan detail foto yang dihasilkan.
Teknologi
ini membatalkan efek anti aliassing (AA) yang biasa terdapat pada
sensor kamera. Hasilnya adalah EOS 5DsR mampu bisa menghasilkan gambar
yang lebih tajam, meski akan memunculkan efek moire pada kondisi
tertentu.
Sementara EOS 5Ds tak menggunakan teknologi optical
low-pass filter (LPF) cancellation tersebut, agar gambar yang dihasilkan
tetap terbebas dari moire. Meskipun gambar yang dihasilkan tak akan
setajam dan sedetail keluaran EOS 5DsR.
Ini artinya, 5DsR akan
cocok digunakan untuk fotografi landscape yang pola-polanya organik,
sedangkan Canon 5Ds lebih cocok untuk foto yang potensial memunculkan
efek pola moire, seperti foto fashion, produk dan arsitektur.
PT
Datascrip, distributor tunggal kamera Canon di Indonesia memasarkan EOS
5Ds dengan harga Rp 55 juta, sementara 5DsR dibandrol dengan harga
sedikit lebih mahal, yaitu Rp 58 juta, dan tersedia di rak-rak toko
mulai pertengahan Juni 2015 mendatang.
"Dengan beragam kelebihan
dan keunggulan di dalamnya, kedua kamera ini cocok untuk digunakan
mulai dari para penggiat fotografi landscape, foto studio hingga untuk
kebutuhan fotografi komersial memerlukan resolusi tinggi,” ujar Sintra
Wong, Division Manager of Canon Image Communication Product Div., pt.
Datascrip.
No comments:
Post a Comment