Selama ini, tidak ada satu operating system
apapun yang 100% kebal terhadap virus, atau lebih tepatnya malware.
(Virus sendiri bagian dari malware, yang dibedakan dari caranya untuk
menginfeksi).
Beberapa kali ditemukan aplikasi pada iOS yang di-repacked
sehingga mengandung malware, seperti trojan, worm, spyware dll, yang
sudah bermunculan semenjak tahun 2009. Terutama aplikasi-aplikasi ini
menyerang device yang di-jailbreak, walaupun ada juga aplikasiyang bisa menyerang baik device yang di-jailbreak maupun tidak.
Aplikasi-aplikasi
tersebut di antaranya bisa mencuri password, data, bahkan melakukan SMS
dan call premium. Spyware terbaru yang menyerang iOS di tahun 2015
diberitakan oleh Trend Micro, dan dikenal sebagai Operation Pawn Storm
yang bisa menyerang iOS 7.
Kemudian kita mendengar juga tentang
wirelurker yang menyerang iOS devices, dengan bersembunyi di aplikasi
Mac. Wirelurker.
Ingat juga peristiwa dimana foto-foto artis yang sebagian tanpa busana tersebar di internet dengan istilah fappening,
yang kebanyakan diambil dari akun iOS di iCloud. Serangan keamanan ini
bukan langsung terhadap device iOS, tetapi kepada cloud storage milik
Apple.Serangan terbaru yang sekarang masih diteliti adalah serangan
menggunakan WiFi, seperti dilaporkan Skycure, dimana penyerang membuat
hotspot palsu yang namanya umum dikenal sebagai layanan free WiFi.
Ketika
iOS device otomatis terhubung dengan WiFi ini, penyerang memanfaatkan
SSL certificate yang dimodifikasi, untuk mengaktifkan bug pada perangkat iOS sehingga akan terjadi looping restart terus menerus, sehingga perangkat tidak bisa digunakan.
SourceDNA
juga baru-baru ini melaporkan, kurang lebih ada 1.000 dari 100.000
aplikasi iOS yang menggunakan AFNetworking software, termasuk Microsoft,
rentan untuk diserang saat online oleh hacker dengan mem-bypass
SSL Security Certificate yang seharusnya melindungi keamanan data
pengguna saat online Dari beberapa contoh di atas, kita bisa menarik
kesimpulan untuk senantiasa waspada, apapun operating system yang kita gunakan. Para pembuat malware biasanya akan menyerang operating system yang penggunanya banyak.
Jangan
lupa, selain waspada terhadap serangan malware, seringkali pencurian
data yang terjadi bukan diakibatkan serangan hacker, tetapi karena
kelalaian kita dalam menjaga informasi pribadi di sosial media, atau
menggunakan password yang mudah ditebak.
Kebiasaan untuk menginstall aplikasi dari sumber lain (side loading), selain yang bersumber dari toko aplikasi resmi yang dikeluarkan pembuat operating system juga bisa membuka pintu terhadap serangan malware.
No comments:
Post a Comment