Sunday, November 30, 2014


TEROR MUSIM
PANCAROBA



Pancaroba adalah masa peralihan antara dua musim utama di daerah iklim muson, yaitu antara musim penghujan dan musim kemarau. Dalam pranata mangsa yang dikenal di Pulau Jawa, pancaroba antara musim penghujan dan musim kemarau (biasa terjadi pada bulan Maret dan April) disebut sebagai mangsa (musim) marèng, sementara pancaroba antara musim kemarau dan musim penghujan (biasa terjadi pada bulan Oktober hingga Desember) disebut mangsa labuh.
Masa pancaroba biasa ditandai dengan tingginya frekuensi badai, hujan sangat deras disertai guruh, serta angin yang bertiup kencang. Pada masa pancaroba biasanya frekuensi orang yang menderita penyakit saluran pernapasan atas, seperti pilek atau batuk, relatif meningkat. Masa ini juga banyak ditandai dengan perilaku khas beberapa hewan dan tumbuhan. Pada masa marèng, umpamanya, tonggeret akan memasuki musim kawin dan mengeluarkan suara yang khas. Pada masa labuh, rayap akan mencapai tahap dewasa dan keluar dari liang di tanah sebagai laron.
Saat terjadi pergantian biasanya membawa dampak kepada kondisi kesehatan kita. Jika tidak diantisipasi, pergantian musim yang lazim disebut pancaroba ini dapat mengganggu  status kesehatan kita.
            Musim pancaroba adalah peristiwa berulangnya perubahan cuaca yang terjadi secara tiba-tiba dan berlangsung simultan. Biasanya terjadi perubahan yang cepat antara panas terik matahari menjadi hujan lebat yang dingin atau sebaliknya.
            Suhu yang tiba-tiba berubah mendadak dari panas ke dingin atau dari dingin ke panas itu memaksa tubuh manusia selalu beradaptasi terus-menerus. Nah, tanpa disadari lama-lama kemampuan adaptasi tubuh bisa menurun. Terlebih lagi jika diperparah dengan berbagai hal, antara lain kelelahan, kurang istirahat, defisit asupan gizi, beban pikiran serta sanitasi lingkungan yang buruk.
            Gangguan kemampuan beradaptasi terhadap perubahan cuaca itu selanjutnya memaksa kondisi tubuh menurun dan makin lemah. Akibatnya, tubuh pun mudah terserang penyakit seperti influenza, diare, typhoid, febris atau panas, hingga demam berdarah.
            Penyakit influenza atau biasa disebut ISPA (infeksi saluran pernafasan atas) dan diare dapat terjadi setiap waktu. Tapi suhu udara yang tidak stabil saat musim pancaroba menyebabkan virus, bakteri, dan kuman penyebab penyakit berkembang lebih banyak. Udara pada musim pancaroba sangat disenangi bagi kuman untuk berkembang biak. 


Jenis-Jenis Penyakit di Musim Pancaroba

 1. Gangguan Saluran Napas
 pengaruh perubahan cuaca sangat berpotensi mengganggu saluran pernapasan. Gejala awal gangguan saluran pernapasan yaitu batuk, bronkhitis, pilek atau influenza disertai bersin-bersin dan peningkatan suhu tubuh (demam). Demam bukan merupakan penyakit tersendiri, melainkan gejala dari penyakit lain misalnya influenza.
            Demam biasanya ditandai dengan kenaikan suhu tubuh di atas 37°C . Pada influenza biasanya terjadi peningkatan suhu tubuh sekitar 38 °C - 40°C, selain itu kepala terasa sakit, juga otot-otot dan sendi-sendi, terasa lelah, kurang nafsu makan, suara parau, batuk yang tidak produktif, sakit tenggorokan dengan langit-langit di hulu tampak memerah, radang mata, keluar ingus, dan kongesti hidung. Panas tubuh biasanya lebih tinggi pada anak-anak dibandingkan pada orang dewasa. Gejala-gejala tersebut berangsur-angsur berkurang dan biasanya akan hilang sesudah 3-5 hari, namun batuk dan rasa lemah serta keletihan tetap.
             merupakan gejala awal penyakit saluran napas, kadang ditandai dengan bersin-bersin, sesak napas, dan demam ringan sampai sedang. Penyakit saluran napas diantaranya yaitu bronkhitis. Penyakit ini memang lebih sering terjadi pada udara yang lembab dan berhawa dingin. Bronkhitis diantaranya disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus, dimulai saat bakteri atau virus mengiritasi bronkhus sampai akhirnya terjadi pembengkakan.
2. Gangguan Pencernaan
salah satu gangguan pencernaan yang biasanya muncul pada musim pancaroba dan awal musim hujan adalah diare. Diare ditandai dengan keluarnya buang air besar yang sangat encer seperti air, dan berlangsung terus menerus. Penyakit pada anak ini sebenarnya dapat digolongkan penyakit ringan, tetapi jika terjadi secara mendadak dan kurang mendapat perawatan maka diare juga dapat berakibat fatal, terutama apabila diare tersebut terjadi pada anak balita.
            Berhubung diare dapat menyebabkan terjadinya kehilangan cairan tubuh yang berlebihan (dehidrasi) dan elektrolit, sehingga tubuh menjadi lemah dan lemas, apalagi kalau diare disertai dengan muntah-muntah. Penderita harus diberi minum sebanyak-banyaknya, serta diberi oralit.
           
 
Tips dan Triks Menghadapi Musim Pancaroba

1. Konsumsi makanan bergizi
Untuk menjaga daya tubuh agar tetap stabil, selain dapat diperoleh dari makanan yang cukup jumlahnya, juga harus memenuhi semua unsur gizi yang dibutuhkan tubuh, yaitu ; karbohidrat, lemak, protein, vitamin dan mineral.
2. Istirahat yang cukup
Istirahat yang cukup sangat diperlukan untuk menghadapi musim pancaroba. Karena kurang istirahat dapat menurunkan daya tahan tubuh kita. Tidur yang cukup sekitar 6-8 jam sehari akan membantu pemulihan daya tahan tubuh.
3. Berolahraga
Usahakan olahraga secara rutin minimal 2 kali dalam seminggu selama 30 menit. Pilihlah olahraga yang sifatnya aerobik seperti, joggiing, senam, treadmill, bersepeda atau sekedar berjalan kaki dilingkungan sekitar Anda.
4. Konsumsi suplement
Suplement tambahan tentu diperlukan, terutama dimusim pancaroba seperti sekarang seperti vitamin C, Zinc, dan Enchinacea adalah sebagian dari suplement yang telah terbukti mampu meningkatkan daya tubuh kita. Yang penting adalah pilihlah suplement yang tepat dan minumlah sesuai dengan kebutuhan.
5. Hindari Stress
Memang di zaman sekarang ini susah sekali untuk menghindari stress. Namun jika kita bisa mengelola stress dengan tepat, tentu kita akan terhindar dari dampak negatif stress seperti sulit tidur, nafsu makan berkurang dan semua itu sangat mempengaruhi daya tubuh kita.
6. Perbanyak minum air putih
Kurangi minum minuman dingin dan usahakan perbanyak konsumsi air putih usahakan dalam suhu normal, minimal 8 gelas sehari. Karena minuman dingin bisa menurunkan daya tubuh kita disaat terjadi perubahan cuaca.

Setiap orang tentu berbeda-beda sisten kekebalan tubuhnya, ada yang terpengaruh dan ada yang tidak terpengaruh dengan musim pancaroba. Dengan mengetahui tips dan triks menghadapi musim pancaroba, tentu akan lebih membantu kita menghindari penyakit yang sering terjadi dimusim ini. Karena penyakit ini menyerang siapa saja tanpa pandang bulu baik anak-anak ataupun orang tua, oleh sebab itu tetap jaga kesehatan agar bisa melewati musim pancaroba tanpa ada gangguan penyakit apapun.

No comments:

Post a Comment